Postingan

Al-Qur’an dan Hadis sebagai Rujukan Utama

Semua ilmu yang saya dapatkan tentang keajaiban atau rahasia magnet rezeki ini bersumber dari banyak pihak. Ilmuwan, kyai, ustadz, filosof, penulis, entrepreneur, bahkan atheis dengan latar belakang yang berbeda-beda. Maka, saya filter ilmu mereka semua dengan saringan terbaik, yaitu Al-Qur’an dan Hadis yang saya jadikan sebagai rujukan utama. Yang tidak sesuai, saya buang. Sementara yang baik dan cocok dengan Al-Qur’an dan Hadis saya ambil sebagai hikmah. Hadis pun saya berusaha hanya yang benar-benar shahih yang saya ambil. Tentu dengan keterbatasan ilmu yang saya miliki. Akhirnya semua rujukan itu, membimbing saya sampai pada kesimpulan tentang Rahasia Magnet Rezeki. Sebuah rahasia yang mampu membuat kita menarik rezeki dengan cara Allah. Mari kita dalami ilmu ini lebih lanjut...

Ilmu Fisika dan Kimia Quantum

Latar belakang saya sebagai kimiawan juga menjadi ilmu utama yang  menyusun buku Rahasia Magnet Rezeki ini. Saya meneliti kimia atau  menjalani ilmu kimia selama delapan setengah tahun, dan baru saya sadari, ternyata ilmu kimia ini belajar tentang keajaiban. Saya tergila-gila dengan ilmu kimia. Saya suka sekali kimia sejak SMA. Saat di Malaysia, setelah sekian lama menganggur, alhamdulillah akhirnya saya direkrut menjadi pembantu profesor. Pembantu dalam pengertian benar-benar pembantu, bukan asisten. Tapi kan keren ya kalau kita memberikan CV kepada orang lain bahwa kita adalah asisten profesor, padahal saya pembantunya, hehe.... Saya bersyukur dititipkan satu alat mahal yang bisa meneliti tentang 7 senyawa arsenik dalam sekali hitungan. Nama alatnya Capillary Electrophoresis. Dengan alat itu saya berhasil menganalisis arsenik di level ppb dalam sekali hitung dan alhamdulillah hasil penelitian saya masuk dalam jurnal Malaysia. Di kimia, saya belajar tentang sesuatu yang halus dan

Berguru Mencari Kunci Rahasia

Keajaiban yang saya peroleh, khususnya kisah kulkas tadi, mendorong saya untuk mencari kunci rahasia. Untuk itu, saya berusaha “berguru” ke berbagai tokoh/peneliti/ustaz untuk mencari jawaban mengenai dari mana datangnya atau apa kunci dari keajaiban yang datang dalam kehidupan kita. Sumber-sumber pembelajaran keajaiban saya di antaranya: 1. Dr. Masaru Emoto – Sang peneliti air dari Jepang Beliau meneliti respons air. Ternyata kalau diberi kalimat positif, air memberi respons positif, berbentuk kristal berlian. Sebaliknya kalau diberi kalimat negatif, air pun memberikan respons negatif, yakni bentuknya tidak beraturan. Saya dapatkan kesimpulan bahwa ada sesuatu di balik air. 2. Roger Hamilton – Sang social entrepreneur Ia meneliti tentang orang terkaya di dunia. Dari hasil penelitiannya terhadap 38 orang terkaya di dunia, ia menyimpulkan bahwa mereka mempunyai habit (kebiasaan atau gaya hidup) yang khas: mereka bukan sekadar rajin berikhtiar, tetapi mereka punya rahasia rezeki berkelim

Pengalaman ke Gaza

Ada satu keinginan saya yang agak nyeleneh . Setiap melihat ada berita tentang Gaza di Palestina, saya berkeinginan untuk menginjakkan kaki ke sana. Saya tahu keinginan saya itu seperti mustahil. Bagaimana tidak? Gaza itu wilayah perang, betapa tidak mungkin saya pergi ke sana. Tapi entah kenapa, getaran Gaza itu selalu berada dalam benak saya setiap saya membaca dan melihat kabar tentang Gaza. Awalnya saya juga tidak menyangka, jika ilmu magnet rezeki bisa bekerja sampai hal yang mustahil sekali pun. Tapi, ajaibnya, magnet rezeki kembali bekerja. Akhirnya, Oktober 2012 saya menginjakkan kaki di bumi Gaza, Palestina. Proses menuju Gaza penuh kisah-kisah ajaib. Suatu saat saya ditugaskan untuk menemani jemaah berziarah ke Masjid Al-Aqsha di Tepi Barat, Palestina. Tepi Barat dan Gaza itu keduanya wilayah  Palestina, namun terpisah oleh wilayah Israel. Tepi Barat di utara, sementara Gaza di selatan. Saya pun membacakan sepotong ayat dari awal Surah Al-Isro “Mahasuci Allah, yang telah me

Pergi ke Baitullah

Saat kepergian saya pertama ke Baitullah dalam umrah di tahun 2007, saya berdoa “ingin dikembalikan ke tempat ini berkali-kali”. Doa itu sebenarnya doa biasa yang diucapkan oleh mereka yang berumrah. Saya pun melakukan hal yang sama. Yang berbeda adalah, saya mengucapkan doa tambahan, “tidak sampai membuat orang lain mempertanyakan kepergian saya.” Yang namanya ingin bolak balik ke tanah suci itu, pasti perlu uang yang tidak sedikit. Nah, kan ada saja yang membicarakan kita di belakang saat kita pergi, “daripada dipakai berkali-kali ke tanah suci, kenapa gak dipakai saja uangnya untuk anak yatim”, misalnya. Saya tidak mau seperti itu. Mau berangkat tapi tenang hati. Tidak terpikir saat itu akan jadi pembimbing ibadah haji dan umrah. Tapi, begitulah magnet rezeki. Apa yang dipesan, akan otomatis mencari jalannya. Suatu hari saya ditelepon teman untuk menemani  jemaah yang sudah siap berangkat. Karena paspor saya memang sudah siap, tinggal di cap visa dan langsung berangkat. Saat itu s

Membangun Apartemen

Saya sebenarnya tidak memiliki ilmu banyak tentang Developer. Tapi beberapa perumahan bisa terwujud dan menjadi portofolio yang cukup baik sebagai sebuah perusahaan baru yang belajar secara otodidak. Sekali lagi, saya memang tidak punya banyak ilmu tentang developer, saya hanya memiliki satu ilmu: magnet rezeki, dan itu saya coba jalankan dengan disiplin. Satu hal yang saya pikirkan sejak awal membangun perumahan di tahun 2006 adalah membangun apartemen. Ketika saya berada di Johor Baru, saya kagum dengan landsekap kotanya yang masih banyak sekali ruang terbuka hijau. Ketika ke Singapura dan Korea, saya juga menemukan betapa hormatnya mereka akan ruang terbuka  hijau. Hal itu bisa terwujud karena bangunan yang dibangun secara vertikal. Maka, saya pun bermimpi bisa membuat apartemen di suatu saat nanti. Tapi, saya tidak punya ilmu tentang apartemen. Pun tidak mengerti bagaimana mendapatkan modal yang cukup untuk pembangunan proyek tersebut. Satu hal yang saya tahu: ilmu magnet rezeki.

Keajaiban-Keajaiban Datang

Saya sangat memegang teguh nasihat Pak Kyai, bahwa berhati-hati dari kesalahan (dosa) membuat banyak keajaiban yang akan datang dalam hidup kita di dunia. Saya coba ajaran Pak Kyai. Saya benar-benar terinspirasi terhadap kalimat apa yang ada di benak langsung terwujud seakan dimanja oleh Allah. Tapi sebelum mengamalkannya, saya juga mencoba menganalisis. Waktu itu saya berpikir, “Ada tidak sih kisah saya yang seperti itu?” Kisah ajaib yang tiba-tiba rezeki datang, seakan dimanja oleh Allah. Setelah saya pikirkan lebih dalam tentang perjalanan kehidupan saya, ternyata saya betul-betul pernah mengalami kisah seperti itu, apa yang ada di benak saya bisa terwujud. Salah satu yang ajaib adalah kisah kulkas. Pada tahun 2001-2004 saya ikut istri saya yang mendapat beasiswa belajar S2 di Malaysia, tepatnya di Johor Baru. Karena sebagai suami saya ikut istri, maka istri saya chatting sama teman-temannya yang juga belajar di sana. Kata temannya, “Ya sudah, ajak saja suaminya. Cari kerja di Ma